Pengertian CNF menjadi salah satu hal dan pengetahuan yang harus dipahami bagi pelaku eksport dan import di Indonesia. CNF sendiri merupakan salah satu dari beberapa incoterms yang banyak dipilih karena berbagai aspek di dalamnya dianggap menguntungkan.
Pengertian CNF atau CFR (Cost & Freight)
Machine Learning in Pharma: Mindbreeze InSpire | Healthcare IT Today dimethazine buy anabolic steroids in australia – rjtf21h – cheertowns.com
CNF disebut juga dengan C&F / CFR yang merupakan sebuah kesepakatan antara importir dan eksportir dimana asuransi dibayarkan oleh importir. Sedangkan eksportir dalam ketentuan ini memiliki kewajiban dalam membayar biaya pengapalan laut atau kargo udara menuju ke tempat yang telah ditentukan.
CNF juga telah menjadi salah satu incoterms yang banyak dipilih dalam transaksi komersial internasional. Meskipun bukan menjadi salah satu syarat penyerahan barang dalam suatu transaksi perdagangan internasional, namun CNF maupun incoterms lain sangat disarankan. Penggunaannya akan sangat bermanfaat jika diterapkan dalam kontrak pembelian.
Salah satu tujuannya adalah untuk menghindari konflik yang dihadapi para eksportir maupun importir. Misalnya adalah tentang permasalahan barang rusak atau hilang. Jika masalah muncul, pihak yang bertanggung jawab telah ditentukan sebelumnya dalam incoterms.
Di dalamnya ada tiga hal penting yang telah disepakati bersama, yaitu :
- Risk => Pembagian atau pengalihan resiko antara eksportir dan importir
- Cost => Pembagian beban biaya pengiriman
- Responsibilities => Pengaturan tanggung jawab atas barang saat pengiriman dilakukan
Apa Saja Kewajiban Eksportir dalam CNF?
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa eksportir maupun importir memiliki kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Untuk tanggung jawab eksportir selaku penjual/ seller adalah sebagai berikut :
- Membayar seluruh transportasi barang hingga ke pelabuhan tujuan yang tertulis dalam kontrak penjualan
- Menyiapkan pengepakan barang
- Menanggung biaya perhitungan berat dan volume dari barang yang dikirimkan
- Menanggung biaya dokumen yang dibutuhkan dalam eksport barang
- Menanggung seluruh resiko pengantaran barang hingga kapal jalan
- Menyediakan dokumen pendukung yang di dalamnya termasuk : invoice, packing list, surat keterangan asal, dan lain-lain namun biaya dibebankan kepada pembeli
- Memberitahukan kepada pembeli bahwa tentang keberangkatan kapal
Itulah beberapa kewajiban yang ada dalam CNF. Bagi eksportir sendiri, memilih incoterms yang tepat adalah yang bisa memaksimalkan tanggung jawab terhadap biaya pengiriman.
Apa Saja Kewajiban Importir dalam CNF?
Secara umum, di dalam CNF, importir menanggung seluruh penantaran barang ketika kapal mulai jalan dari negara asal menuju ke tempat tujuan. Inilah beberapa kewajiban importir untuk lebih jelasnya :
- Membayar dokumen pendukung termasuk invoice, packing list, surat keterangan asal kecuali dokumen B/L.
- Menanggung biata unloading, lighterage, dock charges di pelabuhan tujuan, termasuk custom clearance dan membayar bea masuk serta pajak, dll.
- Menanggung biaya tambahan lain yang mungkin terjadi ketika pengantaran, misalnya hal darurat dan back freight.
- Menanggung biaya inspeksi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Untuk memilih incoterms yang tepat, importir harus mempertimbangkan biaya-biaya resiko dengan baik. Saat pengiriman barang di atas kapal inilah, berbagai resiko bisa saja terjadi. Misalnya adalah pencurian, kebakaran maupun bencana alam.
Selain CNF, ada pula kesepakatan lain yang dapat dipilih termasuk FOB maupun CIF. Pasalnya, dalam pengapalan atau pengiriman barang antar negara terdapat banyak kesepakatan yang bisa dipilih.
Jika merasa bahwa import itu sulit, maka tidak ada salahnya Anda memakai jasa import Pressa Cargo berpengalaman. Di sinilah kami akan membantu Anda dalam mempermudah urusan import yang tentunya dengan biaya murah. Hubungi kami untuk mendapatkan layanan jasa import yang pasti aman dan terpercaya di Indonesia.